Market Disruption yang Mengejutkan

Beberapa tahun belakangan ini, kita banyak menyaksikan perusahaan-perusahaan besar mengalami keruntuhan yang awalnya kita tidak menyangka bahkan tidak percaya hal tersebut terjadi. Misalnya yang terjadi pada Nokia, produk ini pernah menguasai pasar dunia dan tidak ditandingi oleh produk lain. Hingga akhirnya, muncullah sebuah produk berbasis Android. Awalnya, Nokia tidak ambil pusing dan menganggap enteng kehadiran ponsel android di pasar. Namun ternyata, ponsel berbasis android banyak menawarkan kelebihan yang tidak dimiliki Nokia kepada konsumen. Ketika ponsel android sudah terlanjur masuk ke pasar secara sporadis, maka Nokia hanya dapat menyaksikan dan menyesali ketidakpedulian mereka atas kemunculan android di pasar.

Begitu juga dengan Kodak yang pernah menguasai pasar kamera dunia. Kodak yang berbasis kamera analog tidak menyangka bahwa mereka akan dihabisi oleh produk kamera digital. Kodak yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan sebuah foto, dikalahkan oleh produk kamera digital yang lebih mudah digunakan dan lebih cepat menghasilkan sebuah foto

Kejadian yang lebih hangat lagi terjadi pada perusahaan jasa transportasi. Taksi konvensional Bluebird yang juga pernah menguasai pasar di bidang transportasi taksi, tidak menyangka akan diambil alih pasarnya oleh taksi online. Taksi online yang lebih murah, nyaman, dan mudah digunakan karena hanya perlu menggunakan aplikasi sangat cepat memikat hati konsumen. Permasalahan selama ini yang menjadi sorotan konsumen terhadap taksi online, yaitu masih banyaknya supir taksi yang sengaja mengulur waktu dan jarak agar mencapai argo yang tinggi, kini sudah dapat teratasi melalui taksi online yang memiliki harga final hingga sampai ke tujuan yang diinginkan. Terakhir, ada seorang bos taksi di sebuah negara yang mengeluarkan kata-kata tidak pantas tentang masyarakat Indonesia. Kata-kata itu dia keluarkan tepat setelah sebuah perusahaan transportasi online dari Indonesia, yaitu Gojek diizinkan masuk ke negaranya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa dia tidak siap menerima serangan market disruption. Dia tidak siap jika pangsa pasar perusahaannya diambil alih oleh Gojek.

Bidang perhotelan juga mengalami era disruption akibat kehadiran situs yang menyediakan penginapan seperti Airbnb. Airbnb menghubungkan antara pihak yang bersedia menyediakan rumah/kamar pribadinya dengan pihak yang membutuhkan. Wisatawan yang menginginkan pengalaman berbeda dengan kenyamanan dan harga yang lebih murah, memilih untuk menggunakan situs ini. Masalah harga dapat teratasi dan ada pengalaman baru yang diperoleh para wisatawan.

Juga terjadi pada bidang komunikasi. Sekarang mayoritas orang sudah membeli pulsa dan kuota secara online. Hanya orang-orang tertentu yang belum mengerti cara membeli pulsa dan kuota secara online atau orang-orang yang sudah lanjut usia tidak membeli pulsa dan kuota secara online. Sehingga, penjualan pulsa ataupun kuota melalui konter sudah hampir punah saat ini.

Baru-baru ini market disruption sudah memakan korban lagi, yaitu Toko Swalayan Giant. Sudah banyak Giant yang menutup tokonya karena penjualan yang turun drastis. Hal ini disebabkan semakin banyaknya orang yang menggunakan media online untuk berbelanja, sehingga toko-toko offline atau tradisional perlahan-lahan akan tutup. Oleh karena itu, toko-toko yang sebelumnya hanya berjualan secara offline harus mulai mempertimbangkan untuk menggunakan cara online.

Ke depannya, market disruption juga akan terjadi pada perusahaan mobil tradisional, yaitu perusahaan yang masih membuat mobil berbahan bakar bensin. Jika perusahaan-perusahaan tersebut tidak mau meningkatkan produksi menjadi mobil berbahan bakar listrik, maka mereka akan dimakan oleh yang namanya market disruption. Di masa yang akan datang, kemungkinan besar orang-orang tidak akan menggunakan mobil berbahan bakar bensin lagi karena lebih banyak menghasilkan polusi udara dan suara.

Itulah beberapa fenomena yang disebut dengan "market disruption". Market disruption atau yang disebut juga dengan "era disruption" adalah suatu kondisi dimana semua perusahaan atau produk yang tidak mau atau tidak dapat berinovasi sesuai perkembangan zaman (terutama teknologi), akan hancur dalam persaingan pasar.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah kita hidup di zaman yang selalu memunculkan hal tidak terduga. Siapa yang menyangka sebelumnya bahwa saat ini kita dapat memesan ojek hanya menggunakan ponsel? Siapa yang menduga bahwa ke depannya kita dapat terbang menggunakan mobil? Faktanya hal tersebut sudah dan akan terjadi. Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk menciptakan mobil terbang di masa mendatang. Intinya kita harus mau selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas maupun kapasitas kita agar tidak tertinggal. Kita harus bisa menguasai bahkan menciptakan teknologi-teknologi terbaru, agar kita tidak hanya menjadi konsumen, melainkan juga menjadi produsen.

Most of us spend too much time on what is urgent
and not enough time on what is important.
The key is not to prioritize what's on your schedule,
but to schedule your priorities.
-Steven Covey-


Related Post:
Faktor-Faktor Penyebab Fluktuatif Harga Saham
Desentralisasi Fiskal, Sudah Tepatkah?
Dana Desa Katalisator Pembangunan Indonesia