Definition List

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. - Pramoedya Ananta Toer

Indonesiaku Pancasilaku

Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan penuh perjuangan, bukan dengan cara yang mudah. Darah dan air mata menghiasi segala upaya melawan penjajah. Dari Sabang sampai Merauke dan berbagai latar belakang berjuang hanya untuk mencapai satu tujuan yaitu merdeka. Berjuang bersama-sama tidak serta merta terealisasi sejak awal masa penjajahan. Awalnya, setiap daerah maupun kerajaan berjuang sendiri-sendiri dengan rasa egois masing-masing melawan penjajah yang jelas tidak sebanding dengan mereka. Dengan mudah penjajah menumpas dan menghentikan upaya-upaya tiap daerah. Akhirnya, mulai tumbuh kesadaran setiap daerah bahwa kesempatan untuk menang melawan penjajah akan lebih besar jika mereka bersatu, sama seperti lidi yang akan semakin sulit dipatahkan jika jumlahnya semakin banyak. Mulai dilancarkan serangan-serangan secara nasional terhadap penjajah. Pria, wanita, yang tua, dan yang muda bersama-sama berjuang. Perbedaan suku, agama, ras, maupun golongan tidak bisa menyurutkan semangat mereka. Mereka tidak pernah saling bertanya agama ketika akan berperang, Mereka tidak pernah memandang perbedaan kulit ketika akan berperang. Yang mereka lihat hanyalah satu yaitu Indonesia.

Para pahlawan kita sudah sepakat dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila sudah harga mati, tidak ada tawar-menawar. Perumusan Pancasila sebagai dasar negara bukanlah sesuatu yang dapat diselesaikan dalam satu malam. Banyak masukan dan saran dalam menyusun dasar negara, mulai dari usul Muhammad Yamin, DR. Soepomo, hingga Ir. Soekarno. Akhirnya terbentuklah Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pancasila. Agar kemerdekaan juga dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa tersekat perbedaan, maka Sila Pertama Piagam Jakarta diubah atas usul A. A. Maramis dan menjadi dasar negara dengan nama Pancasila.

Pada umumnya, mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada merebut sesuatu. Namun, sedikit berbeda di kasus ini. Untuk merebut kemerdekaan hingga bisa menyusun dasar negara, para pejuang mengorbankan segala hal, baik waktu, tenaga, bahkan nyawa. Lalu, mereka mempercayakan kepada generasi selanjutnya untuk mempertahankan kemerdekaan dan dasar negara tersebut. Termasuk mempercayakannya kepada kita sebagai generasi masa kini. Apakah kita akan melaksanakan tugas tersebut? Apakah kita hanya akan diam melihat banyaknya upaya untuk mengusik Pancasila sebagai dasar negara kita? Siapa lagi yang dapat diharapkan negara ini kalau bukan kita? Kita para pemuda yang hidup dan menginjakkan kaki di tanah air ini.

Semboyan kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan yang menggambarkan luasnya negara kita, memiliki beribu-ribu pulau, suku, dan bahasa, tetapi tetap satu di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Negara lain sudah sibuk menciptakan teknologi-teknologi masa depan dan berbicara tentang tinggal di planet lain. Begitulah seharusnya yang kita lakukan, bukan lagi mempertentangkan ideologi dan mempermasalahkan perbedaan.

Hancurnya negara bukan karena banyaknya orang jahat, melainkan karena banyaknya orang baik yang diam. Lalu apa yang harus kita lakukan? Berdemo? Tidak. Sekarang bukan zamannya lagi bertindak dengan cara berdemo, apalagi sampai anarkis. Cukup dengan menggapai prestasi dan terus belajar. Lalu, berikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan bangsa, misalnya berkarya melalui tulisan, karya seni, menjadi relawan, maupun dengan cara-cara lainnya. Sekarang adalah zamannya kita bangga ketika bisa memberikan sesuatu untuk negara, bukan bangga ketika kita bisa mengambil sesuatu dari negara.

Saya Indonesia, Saya Pancasila.
Selamat Hari Lahir Pancasila.
#PekanPancasila


Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan,
bukan milik suatu agama,
bukan milik sesuatu suku,
bukan milik sesuatu golongan adat istiadat.
-Soekarno-


Related Post:
Penyebab Sulitnya Memberantas Korupsi
Batu Loncatan Indonesia Sejahtera
Negeriku yang Kucinta (?)
Ingin Sukses? Ingat Filosofi Berikut
Kepedulian Mengingatkan Indahnya Bersyukur
Harapanku Untukmu
Politik Indonesia Era Presiden Jokowi
Indonesia, Rendah Pendidikan Politik 
Indonesia Makin Baik 
Fakta-Fakta Kekeliruan Kajian Aliansi BEM SI 
Kelemahan Masyarakat Indonesia 
Indonesia, Surga Koruptor (?) 
Kemana Arah Geopolitik Kita? 
Mengapa Orang Indonesia Malu Bertanya? 
Renungan Hari Kemerdekaan 

No comments:

Post a Comment

1. Mohon cantumkan sumber jika mengutip artikel
2. Share jika bermanfaat
3. Kritik, saran, dan pertanyaan Saudara sangat saya harapkan